Produk  

Kelong sebagai Tradisi Maritim Masyarakat Bintan

Judul : Kelong sebagai Tradisi Maritim
Masyarakat Bintan

Oleh : Dedi Arman, Jauhar Mubarok, dan Sasangka Adi Nugraha

Jumlah Hal : viii + 90 halaman
Ukuran : 15,5 x 23 CM
Terbit Pertama : 2023
Desain Cover : @jiem
Layout Isi : Milaz Grafika
Target Pembaca : Umum
Penerbit : Milaz Grafika
Kerjasama Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bintan

Kata Pengantar

Puji dan syukur diucapkan kepada-Nya karena dengan kuasa-Nya, naskah tulisan Kelong sebagai Tradisi Maritim Masyarakat Bintan bisa diselesaikan dan bisa dipublikasikan dalam bentuk buku. Kabupaten Bintan sebagai daerah maritim memiliki potensi khazanah kekayaan maritim, termasuk kelong yang tidak sekedar alat tangkap namun bisa dilihat sebagai salahsatu objek pemajuan kebudayaan.
Pembuatan kelong sarat dengan kearifan lokal yang sangat penting untuk dipahami khususnya untuk generasi muda. Berbagai bentuk, fungsi dan perkembangan kelong dari masa ke masa menarik untuk disimak sampai kelong pada kondisi kekinian. Kelong berkembang dari awalnya alat tangkap, kini jadi tarik wisata. Kelong apung di Bintan makin dilirik wisatawan.
Atas terbitnya buku ini, kami mengucapkan terimakasih pada Milaz Grafika dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bintan yang mempercayakan kami untuk menulisnya. Terimakasih juga kami ucapkan pada narasum-ber atau informan di lapangan yang memberikan informasi yang penting dalam pengumpulan buku tentang kelong ini.
Tak ada gading yang tak retak, kami juga mengharapkan adanya kritik konstruktif dari pembaca. Kritikan atau masukan dari pembaca sangat penting agar nantinya bisa menyempurnakan buku ini.
Ke warung cik Lamat makan gonggong
Tak lupa pakai saos tomat
Izinkan kami menulis buku tentang kelong
Semoga dapat memberi manfaat


Penulis

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *