Produk  

Sultan Sulaiman Badrul Alam Syah II

Judul : Sultan Sulaiman Badrul Alam Syah II Yang Dipertuan Besar Kesultanan Lingga-Riau 1857-1883
Penulis : Assoc. Prof. Dr.H. Abdul Malik, M.Pd. dkk.
ISBN : 978-602-1173-59-6
Tahun Terbit : 2020
Ukuran : 14 x 21 cm
Jumlah Halaman : xiv + 138 hal
Harga : Contact Seller
Diskon : –
Contact Seller : +62 853-7449-1714

KATA PENGANTAR

Segala puji hanya milik Allah Azza wa Jalla, Tuhan seru sekalian alam, yang tiada tuhan selain Dia. Berkat rahmat, hidayah, dan inayah-Nya jualah buku ini selesai ditulis. Selawat dan salam kita tujukan kepada Junjungan Alam, Nabi Muhammad Saw., para ahli keluarga Baginda, sahabat-sahabat Baginda, dan para pengikut Baginda sampai ke akhir zaman. Semoga dengan selalu bersalawat kepada Baginda Rasulullah, kita senantiasa memperoleh cahaya cemerlang ilmu-pengetahuan yang bermanfaat untuk kehidupan di dunia dan sebagai bekal hidup di alam yang kekal abadi di akhirat kelak seperti yang diajarkan Baginda Rasulullah kepada seluruh umat zaman-berzaman.

Buku ini memerikan pentadbiran Kesultanan Lingga-Riau pada masa Sultan Sulaiman Badrul Alam Syah II, Yang Dipertuan Besar V Kesultanan Lingga-Riau (1857-1883). Duli Yang Mahamulia Seri Paduka Baginda naik tahta menggantikan Seri Paduka Baginda Sultan Mahmud Muzaffar Syah (1841-1857), yang dimakzulkan oleh Belanda.

Buku ini terdiri atas delapan bab. Bab I menyajikan pendahuluan, Bab II memerikan perihal pemerintahan, Bab III membahas masalah ekonomi, Bab IV membicarakan pembangunan pendidikan, Bab V menguraikan pengembangan agama, Bab VI memaparkan pembangunan kebudayaan, Bab VII membahas perihal pertahanan dan keamanan, dan Bab VIII menyajikan simpulan kajian.

Sultan Sulaiman Badrul Alam Syah II telah mengantarkan Kesultanan Lingga-Riau ke puncak kemajuan ekonomi. Pada masa pemerintahan Baginda telah dikembangkan perkebunan sagu secara besar-besaran, baik untuk keperluan konsumsi rakyat di dalam negeri maupun sebagai komoditas ekspor. Di samping itu, pertambangan timah dan perdagangan juga dikembangkan secara berarti. Pada masa pemerintahan Baginda kesejahteraan rakyat dan kemakmuran negeri dapat diwujudkan.

Walaupun Baginda memerintah di bawah kendali Pemerintah Kolonial Belanda, Sultan Sulaiman Badrul Alam Syah II juga mampu mempertahankan dan mengukuhkan kehidupan beragama di kalangan rakyat dengan cukup baik. Bersamaan dengan itu, kebudayaan Melayu, baik lisan maupun tulisan, juga berkembang dengan pesat. Bahkan, kalangan intelektual ternama Kesultanan Lingga-Riau seperti Raja Ali Haji dan Haji Ibrahim Datuk Kaya Muda Riau berkarya pada masa pemerintahan Baginda Sultan.

Begitu pula halnya bidang pertahanan dan keamanan dapat dikelola dengan cukup memadai, terutama karena adanya kerja sama dengan Pemerintah Hindia-Belanda. Dengan selesainya kajian dan selanjutnya penulisan buku ini, kami mengucapkan terima kasih kepada Pjs. Bupati Lingga, Dr. Drs. H.M. Juramadi Esram, S.H., M.T., M.H. dan jajaran Pemerintah Kabupaten Lingga, khususnya Dinas Kebudayaan Kabupaten Lingga. Kepercayaan yang diberikan kepada kami untuk mengkaji dan menyusun buku sejarah pemerintahan Kesultanan Lingga-Riau pada masa Sultan Sulaiman Badrul Alam Syah II sangat berarti bagi kami.

Kepada semua pihak yang telah memberi sumbangsih pemikiran, kami juga mengucapkan terima kasih. Jika ada katakata atau kalimat yang janggal, kurang elok, tak pada tempatnya, bahkan mungkin masih terkesan kurang tepat, nescaya, tak akan secuil pun mengurangi jasa-jasa Yang Dipertuan Besar Sultan Sulaiman Badrul Alam Syah II selama hidup Baginda untuk negeri, rakyat, bangsa, dan negara yang wujud dan nyata dirasakan hasilnya sampai setakat ini dan sampai bila-bila masa pun. Atas kesalahan itu, kami mohon maaf karena memang jarang pekerjaan manusia yang tak ada salah dan khilafnya. Berhubung dengan itu, kami juga membuka diri terhadap kritik yang membangun untuk perbaikan buku ini, sama ada mengenai isi ataupun penyajiannya.

Semoga buku ini bermanfaat, baik secara akademik maupun secara praktik, dalam upaya kita membangun Kabupaten Lingga dan Provinsi Kepulauan Riau, khususnya, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang tercinta ini, umumnya. Fakta sejarah sebaiknya dijadikan suri tauladan bagi kita dalam semua aspek kehidupan.

Daik-Lingga, 5 September 2020

Ketua tim penulis,Assoc. Prof. Dato’ Wira Dr. H. Abdul Malik, M.Pd.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *